Kamis, 03 Februari 2011

Blokir Internet di Mesir Adalah Yang Terburuk Sepanjang Sejarah

SAN FRANSISCO - Pemutusan jaringan internet di Mesir, menyusul aksi demonstrasi yang dilakukan warga untuk menuntut Husni Mubarak mundur dari tampuk kepresidenan, dianggap sebagai yang terburuk sepanjang sejarah internet.


Padahal tidak hanya pengguna jejaring sosial dan aktivis kemanusiaan di seluruh dunia, pengguna internet secara keseluruhan serta pemimpin negara, termasuk Presiden AS Barack Obama, pun mengutuk akses pemerintah Mesir yang memutus jalur komunikasi, baik telepon maupun dunia cyber.

"Masyarakat Mesir memiliki hak universal, termasuk hak berkumpul dan berserikat secara damai, hak bicara dan menentukan takdir mereka. Semua itu adalah hak asasi manusia dan AS akan memihaknya di manapun. Saya juga minta pemerintah Mesir mundur dari aksi campur tangan terhadap akses internet, layanan ponsel dan jejaring sosial yang telah melakukan banyak hal untuk menghubungkan orang di abad 21," ucap Obama.

Langkah pemerintah Mesir ini dilakukan dengan alasan untuk mencegah demonstrasi merebak lebih luas lagi.

"Pemutusan komunikasi ini merupakan yang pertama dan terbesar di sepanjang sejarah internet di dunia," ujar ahli jaringan dari Trend Micro, Rik Ferguson, seperti diberitakan Terra.net, Senin (31/1/2011).

Co-founder Cedexis, Julien Coulon, juga mengatakan hal yang sama. Perusahaan asal Prancis yang menyediakan sistem manajemen trafik dan monitoring performa internet itu mengatakan bahwa dalam kurun 24 jam, mereka telah kehilangan 97 persen trafik internet dari Mesir.

Bahkan menurut perusahaan monitoring internet asal AS, Renesys, empat penyedia layanan internet di Mesir telah memutuskan akses internasional pelanggannya secara simultan pada hari demonstrasi terjadi. Padahal jumlah pengguna internet di Mesir mencapai 23 juta orang, atau lebih dari seperempat populasi secara keseluruhan di negara tersebut.

"Ke empat penyedia layanan internet yang dimaksud adalah Link Egypt, Vodafone/Raya, Telecom Egypt dan Etisalat Misr. Satu-satunya penyedia internet yang masih aktif adalah Noor Group namun pelanggannya hanya sedikit. Kami tidak tahu mengapa hanya Noor Group yang masih aktif tapi yang jelas situs bursa saham Mesir (Egyptian Stock Exchange) masih bisa diakses di domain Noor itu," ujar peneliti jaringan dari Renesys, James Cowie.

Jalur komunikasi seluler di Mesir pun terputus. Hampir seluruh layanan komunikasi di Mesir tidak berfungsi. Para penyedia jasa komunikasi mengakui adanya perintah dari pemerintah Mesir yanng memaksa mereka untuk memutus akses komunikasi.

"Tidak hanya kami, seluruh penyedia komunikasi seluler di Mesir diharuskan memutus layanan di beberapa wilayah. Perintah ini mutlak dan tak bisa ditolak, kami harus patuh. Sebelumnya tidak ada peringatan apa-apa. Semua kebijakan itu datang tiba-tiba," ujar juru bicara Telecom Orange yang memiliki perusahaan telekomunikasi di Mesir bernama ECMS.

Seluruh warga Mesir tidak lagi bisa berkomunikasi, baik melalui saluran telepon maupun internet. Facebook, Twitter bahkan akses jaringan internasional diputus. Bahkan menurut kabar yang menyebar di Twitter, kantor berita Al Jazeera juga akan dihentikan tayangannya

Sebagian warga dunia juga menentang kebijakan pemerintah Mesir dan ramai-ramai mendiskusikan situasi di Mesir via Twitter dan Facebook. Topik mengenai Mesir terkadang masuk dalam daftar trending topic di Twitter.

Jika sudah begini, sampai kapan otoritas Mesir membelenggu akses internet di tengah protes banyak pihak? Apalagi di sisi lain, pemblokiran akses juga dinilai dapat merugikan perekenonomian dalam skala yang tidak sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran selalu di tunggu... :)

GO...BLOG..!!!

Info Fotografi

ilmuGRAFIS.com

Desain Grafis Indonesia